About Retail Loss Prevention

        Retail Loss Prevention adalah seperangkat praktek yang digunakan oleh perusahaan ritel untuk menjaga keuntungan. Profit pelestarian adalah kegiatan bisnis yang dirancang khusus untuk mengurangi kerugian dicegah . Sebuah kerugian dicegah adalah setiap biaya usaha yang disebabkan oleh tindakan manusia yang disengaja atau tidak disengaja , bahasa sehari-hari dikenal sebagai " menyusut " . tindakan manusia yang disengaja yang menyebabkan kerugian bagi perusahaan ritel dapat menjadi pencurian , penipuan , vandalisme , limbah , penyalahgunaan , atau perbuatan . Tindakan manusia sengaja disebabkan kerugian murni buruk dieksekusi proses bisnis , di mana karyawan bodohnya gagal untuk mengikuti kebijakan atau prosedur yang ada . Pencegahan kerugian terutama ditemukan dalam sektor ritel , tetapi juga dapat ditemukan dalam lingkungan bisnis lainnya .Karena pencegahan kerugian ritel diarahkan penghapusan kerugian dicegah dan sebagian besar kerugian dicegah di ritel disebabkan oleh aktivitas manusia yang disengaja , pendekatan tradisional untuk pencegahan kerugian ritel telah melalui langkah-langkah keamanan yang terlihat cocok dengan teknologi seperti CCTV dan elektronik hambatan sensor . Sebagian besar perusahaan mengambil pendekatan tradisional ini dengan baik memiliki sendiri di rumah tim pencegahan kerugian atau mereka menggunakan badan keamanan eksternal . Charles A. Sennewald dan negara John H. Christman " Empat unsur yang diperlukan untuk rencana pencegahan kerugian yang sukses : 
1 ) Jumlah dukungan dari manajemen puncak , 
2 ) Sikap positif karyawan , 
3 ) penggunaan maksimum dari semua sumber daya yang tersedia 
4 ) Sebuah sistem yang menetapkan baik tanggung jawab dan akuntabilitas untuk pencegahan kerugian melalui evaluasi yang konsisten dan progresif . " .


Internal :
Internal adalah penyusutan yang disebabkan oleh individu-individu dari dalam bisnis seperti anggota staf dan staf pembersihan dan orang lain yang terlibat secara internal di perusahaan. Menyusut internal menyumbang 35 % dari menyusut menjadi bisnis pada tahun 2011. menyusut internal disebabkan oleh metode seperti anggota staf mencuri produk , kasir tidak melaporkan penjualan melalui penipuan dan membuat pembayaran untuk diri mereka sendiri , staf menjual produk kepada teman dan keluarga dengan harga diskon , hearting manis di mana produk diberikan secara gratis kepada teman dan keluarga oleh staf , berkolusi dengan staf pemeliharaan atau kontraktor eksternal untuk mencuri produk dan di bawah harga barang dagangan di tulis untuk teman-teman atau keluarga sehingga mereka akhirnya membayar lebih sedikit untuk item tsb. Pencurian internal tradisional menyebabkan lebih banyak kerugian bisnis dari pencurian eksternal karena meningkatnya kesempatan yang tersedia untuk anggota staf internal dan diringkas dalam kutipan berikut " pengawas keamanan baik informasi dari rantai nasional toko ritel telah memperkirakan bahwa antara empat puluh dan lima puluh insiden mengutil menyamai kerugian tahunan yang disebabkan oleh satu individu tidak jujur ​​dalam sebuah organisasi " .
 Loss Prevention Departement
Istilah Loss Prevention belum banyak dikenal oleh kita di Indonesia. Istilah ini berawal dari sebuah ide dan keinginan penemunya untuk bagaimana mencegah kerugian pada sebuah unit usaha atau bisnis. Loss Prevention sendiri baru populer sekitar tahun 1990-an ketika sebuah perusahaan ritel terkemuka asal Amerika melakukan ekspansi ke Indonesia. Loss Prevention adalah sebuah departemen atau bagian dari sebuah unit usaha yang berkoordinasi langsung ke bagian Risk Mnagement di kantor pusat perusahaan. Pada saat itu sekilas sosok petugas seorang Loss Prevention lebih mirip security bagi kita kebanyakan bila melihatnya. Itu dikarenakan seorang personil Loss Prevention menggunakan seragam safari. Seperti yang digunakan oleh petugas-petugas pengamanan di bandara atau hotel. Tetapi pada praktek tugasnya seorang petugas Loss Prevention atau disingkat LP bukan hanya sekedar melakukan tindakan pengamanan, akan tetapi menyentuh juga aspek keselamatan dan customer service karena pada dasarnya seorang personil LP dituntut untuk dapat mencegah sebuah resiko yang mungkin terjadi akibat praktek-praktek kerja yang terdapat pada sebuah perusahaan.

Pada tahun-Tahun sekarang, pekerjaan sebagai petugas Loss Prevention bukan lagi sebuah pekerjaan yang dipandang sebelah mata. Itu karena pekerjaan sebagai petugas Loss Prevention sudah menjadi sebuah pekerjaan yang harus dilandasi sikap profesionalisme. Kita tahu sendiri kalau di tempat asalnya di Amerika sana, setiap pekerjaan dituntut untuk dapat profesional. Pada prakteknya seorang personil LP haruslah memiliki integritas yang tinggi dan harus ditunjang dengan kemampuan menganalisa yang baik. Itu dikarenakan mereka bertugas untuk bagaimana mencegah sebuah kerugian yang sewaktu-wktu dapat terjadi kepada sebuah unit bisnis tempat dia bertugas. Di indonesia sendiri departemen Loss Prevention di sebuah perusahaan lebih banyak digunakan pada unit-unit usaha ritel yang mana proses bisnis yang terjadi di sana memiliki timgkat kerawanan terhadap bahaya kerugian. Kegiatan mulai dari proses receiving sampai kepada proses penjualan memliki alur yang panjang sampai dengan barang ke tangan customer. Banyak faktor-faktor yang harus di perhatikan oleh seorang petugas LP pada tugas-tugas dia. Bagaimana kerugian itu dapat terjadi dan apa yang bisa menyebabkan kerugian itu terjadi adalah sebagian kecil tugas-tugas seorang personil LP. Mengawasi jalannya proses bisnis haruslah memahami proses bisnis itu sendiri. Kelebihan itulah yang mutlak harus dimiliki oleh seorang petugas Loss Prevention. Mereka harus tahu faktor-faktor yang bisa menimbulkan kerugian. Mulai dari penanganan barang sampai dengan pengawasan terhadap berbagai kepentingan pribadi dari setiap karyawan yang bekerja di perusahaan. Maka dari itu kenapa mereka harus memiliki integritas yang tinggi, agar tugas-tugas mereka dapat di jalankan dengan penuh tanggungjawab dan objektif.

Kepentingan-kepentingan yang berasal dari seluruh karyawan perusahaan haruslah tidak melanggar peraturan perusahaan. Dan tugas seorang LP lah untuk memastikan seluruh peraturan perusahaan dijalankan dengan benar. Mulai dari tingka top management sampai kepada level staff. Bagaimanapun, seorang LP hanya manusia biasa. Berjalannya tugas-tugas mereka dengan baik, tidak terlepas dari peran aktif dari seluruh elemen yang terdapat pada setiap unit bisnis. Setiap orang haruslah berpikir bagaimana perusahaan ini dapat maju demi kesejahtraan bersama. Dan salah satunya adalah mencegah kerugian yang bisa terjadi bersama-sama dengan petugas Loss Prevention perusahaan.
 

0 komentar:

Posting Komentar